WELCOME TO MY BLOG ! PLEASE SHARE YOUR COMMENT IN SHOUTBOX ! THANKS FOR COMING !

TREATMENT UTS 2010_DRAFT-01

Selasa, 16 November 2010 by Unknown
AKU DAN GITAR KECILKU
1.INT. Rumah Adi - Pagi Hari
Adi sedang bersiap – siap menuju jalanan untuk mengamen bersama teman – temannya, ia memakai baju kaos yang agak sobek dipundaknya. sambil mengingatkan ibunya kalau masih sakit tidak usah bekerja dulu. Dengan membawa gitar kecilnya Adi langsung keluar pintu. Ibu Adi pun tampak sedih campur bahagia melihat anaknya bekerja begitu semangat, untuk mencari uang.

2.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Pagi Hari
Di dalam gang yang amat sempit, yang dipenuhi dengan rumah – rumah kumuh, Adi berlari tampak bahagia dengan membawa sebuah gitar kecil, sambil saling menyapa dengan warga sekitar. Disela – sela perjalanan menuju jalanan ia sempat latihan menyanyikan beberapa lagu untuk ngamennya nanti.

3.INT. Rumah Adi - Pagi Hari
Ibu Adi segera bersiap – siap menuju tempat kerjanya, yaitu didekat stasiun kereta. ia tidak lupa membawa perlengapan kerjanya, seperti sepatu boot. walaupun masih kurang sehat ia tetap bersemangat untuk menghidupi keluarganya.

4.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Pagi Hari
Setelah keluar dari rumah, Ibu wati segera bergegas jalan menuju tempat kerjanya, sambil batuk – batukan ia pun sempat ngobrol dengan tetangganya sebentar, untuk memberitahukan ke Adi bahwa Ibunya mau bekerja. Dan Ibu Wati juga sempat menuggu temannya yang sama – sama bekerja sebagai pembersih gerbong kereta api.

5.EXT. Trotoar pinggir jalan - Pagi Hari
Disaat macet – macetnya Ibu Kota Adi dan kawan – kawannya sempat duduk sebentar untuk menunggu lampu merah nyala, dan mereka sempat latihan bersama untuk beberapa lagu. Setelah latihan mereka pun bermain bersama, sambil sarapan dengan sebungkus roti yang dibelinya murah di warung.

6.EXT. Jalan Raya dibawah lampu merah - Pagi Hari
Setelah lampu merah mulai menyala Adi dan kawan – kawannya langsung naik keatas metro mini.

7.INT. Metro Mini - Pagi Hari
Didalam metro mini Adi bersama 2 temannya menyanyikan 2 buah lagu, Adi bermain gitar dan menyanyi, temannya satu lagi menyanyi sambil pake kecrekan, satunya lagi menyanyi sambil meminta uang. Setelah itu mereka pun turun dari metro mini.

8.EXT. Trotoar Pinggir jalan raya - Pagi Hari
Setelah mengamen di metro mini, mereka membagikan hasil uangya terlebih dahulu. Adi dan temannya sengaja mencari tempat yang sepi, biar jauh dari para preman dan anak jalanan lainnya. Setelah membakikan hasil ngamennya tadi, mereka langsung ngamen lagi dibawah lampu merah, sambil menungu metro mini yang lain datang.



9.EXT. Pinggir rel kereta api - Pagi Hari
Ibu wati dan temannya yang lain sedang berjalan menuju gerbong yang ingin dibersihkan. disela – sela perjalanan, teman Ibu Wati sering mengobrol masalah kesehatann yang diderita oleh Ibu Wati.


10.EXT. pinggir rel kereta api - Pagi Hari
Setelah sampai du depan gerbong yang ingin dibersihakan, Ibu Wati sempat istirahat dulu, sambil menunggu temannya mengambilkan perlengkapan bersih – bersihnya. Di saat itu juga Ibu Wati dan temannya sempat sarapan Roti yang dibeli dijalan tadi. Setelah memakai perlenglapan dan menyiapkan peralatannya, Ibu Wati dan para pekerja lain langsung masuk ke atas gergong kereta yang kotor.

11.INT. gerbong kereta api - Pagi Hari
Ibu Wati dan teman – temannya mulai membersihkan gerbong kereta api. Sambil batuk – batukan ia pun tetap bersemangat bekerja. Salah satu temannya sempat menanyakan keadaan Ibu Wati, karena temannya kawatir dengan keasehatan Ibu Wati.

12.EXT. Trotoar pinggir jalan raya - Siang Hari
Dibawah terik matahari Adi sempat istirahat, sambil minum segelas air mineral. Salah satu temannya datang menghampiri, untuk meminta Adi mengajarinya bermain gitar. Karena sudah mulai sangat panas, mereka pindah dibawah pohon menemui anak- anak lainnya.

13.EXT. di bawah pohon dekat warung - Siang Hari
Adi datang menemui teman – temannya untuk mengobrol dan bermain bersama. Dibawah pohon mereka beristirahat sebentar sambil menghitung hasil ngamennya. Dengan menggunakan alas kardus bekas, Adi dan kawan – kawannya tidur – tiduran.

13.EXT. Trotoar pinggir jalan raya - Siang Hari
Setelah beristirahat dibawah pohon beberapa menit, mereka langsung menuju lampu merah untuk mengamen lagi, Adi dan temannya pun berpencar mencari mobil atau motor. Sehabis mengamen mereka langsung berkumpul lagi dibawah tiang lampu merah, sambil bersiap – siap menaiki metro mini yang lewat.

14.INT. gerbong kereta api - Siang Hari
Tidak terasa jam makan siang telah tiba, Ibu Wati dan teman – temannya bersiap menyelesaikan pekerjaan yang tingal sedikit, teman Ibu Wati pun mengajak istirahat untuk makan siang bersama, sambil membantu pekerjaan Ibu Wati yang belum selesai.

15. EXT. pinggir rel kereta api - Siang Hari
Sambil membereskan peralatan kerjanya semua pekerja kecuali Ibu Wati bergegas menuju warung dekat rel kereta, Ibu Wati istirahat dulu di bantalan rel kereta api, sambil memulihkan kembali tenaganya, karena kecapean akibat kerja. Disela – sela kesendirian Ibu Wati, salah satu temannya datang menghampiri, ia pun menawarkan untuk makan bersama, tapi entah mengapa Ibu Wati tidak mau menerima makanan itu, dan temannya pun menanyakan alasannya, kenapa ia menolaknya.
Setelah istirahat makan siang Ibu Wati pun dan teman – tman lainnya bersiap – siap untuk memulai membersihkan gerbong kereta yang lain, walupun agak kurang sehat tapi ia tetap semangat bekerja, karena di tempat kerja ia juga mempunyai tema- teman teman yang mendukungnya. Dan mereka pun siap – siap menuju gerbong kereta lainnya.

16.EXT. di bawah pohon dekat warung - Sore Hari
Gak terasa hari sudah semakin sore, Adi pun dan kawan – kawannya beristirahat sejenak di bawah pohon, ia mengobrol sambil menghitung penghasilannya hari ini, sambil dibagi rata dengan yang lainnya. Setelah hasilnya dibagi rata Adi langsung bergegas pulang, tapi temannya menahannya untuk bermain sebentar sampai malam. Adi tidak bisa mengikuti permintaan temannya, karena ia khawatir dengan Ibunya kalau di rumah sendirian. Dan akhirnya Adi pun bergegas pulang ke rumahnya.

17.EXT. Depan rumah Adi - Sore Hari
Setelah sampai depan rumahnya, Adi pun mengetok – ngetok pintunya, dia heran kenapa rumahnya kosong, padahal sudah sore. Tiba - tiba tetangga Adi bilang kalu Ibunya pergi kerja, sambil memberikan kunci kepada Adi. Adi sebenarnya agak kecewa kenapa Ibunya berangkat kerja, padahal kondisinya masih sakit. akhirnya Adi pun menunggu Ibunya di depan rumah.


18.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Sore Hari
Dengan pakaian yang sudah mulai kotor dan agak basah, Ibu Adi berjalan menuju rumahnya ditemani tetangganya yang sama – sama kerja sebagai pembersih gerbong kereta api. Dengan wajah yang agak kaget, ia melihat Adi duduk – duduk sambil memainkan gitar kecilnya. Ia pu langsung menemui anaknya tersebut.

19.EXT. Depan rumah Adi - Sore Hari
Sesampainya di depan rumah, Ibu Wati kaget, kenapa Adi tidahk masuk saja,, padahal pintu rumah sudah dibuka oleh Adi sendir. Adi langsung berdiri menghampiri Ibunya yang keliatannya sangat capek, ia pun bertahya banyak hal kepada ibunya, sambil masuk ke rumah mereka.

20.INT. Rumah Adi - Pagi Hari
Pagi hari seperti biasa, Adi mulai bersiap – siap menuju jalanan dengan anak – anak lainnya. Dengan seragam kumu yang sering digunakannya ia segera mngambil gitarnya di atas lemari, Adi sebenarnya tidak mau pergi, karna ibunya batuk keras dikamarnya. Tapi, demi kesembuhan Ibunya ia penuh semangat untuk mencari uang.

21.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Pagi Hari
Adi pun segera berlari dengan gitar kecilnya, ia sangat semangat pada hari itu, dan segera menuju ke jalanan.



22.INT. Rumah Adi - Pagi Hari
Ibu Wati yang seharusnya bekerja seperti biasa, terpaksa tidak pergi bekerja, karena batuk keras yang di deritamnya, mungkin karena kerja seharian kemarin. Dia istirahat saja di dalam rumah, karena ia juga dilarang oleh anaknya pergi bekerja.

23.EXT. Trotoar pinggir jalan raya - Siang Hari
Di tengah macetnya Ibu kota hari itu tampak jelas Adi mengamen di dekat kaca mobil – mobil dijalan, ada juga anak – anak lain yang mengamen besama Adi. Satu – demi satu mobil didatanginya, agar ada yang mau memberinya uang. Dan setelah itu, ia pun langsung duduk –duduk dulu dibawah lampu merah.
Tak lama kemudian, dating seorang wanita paru baya menghampirinya, Adi kaget, ternyata itu adalah Ibu Sari bekas gurunya waktu sekolah dulu. Dan setelah itu Ibu Sari mengajak Adi mengobrol sebentar di dekat warung.

24.EXT. Samping Warung - Siang Hari
Disamping warung Nasi dan kopi sederhana, Adi mengobrol sebentar dengan Ibu Sari, salah satunya ia mengobrol tentang kegiatannya sekarang, dan Ibbu Sari juga menanyakan kenapa Adi bisa putus sekolah, setelah, mengobrol beberapa menit, akhirnya Ibu Sari pergi meninggalkan Adi, dengan harapan Adi bisa bersekolah kembali.




25.EXT. Di bawah pohon dekat warung - Siang Hari
Setelah Ibu Sari pergi meninggalkannya, Adi pun Langsug berjalan menuju pohon dengan wajah yang murung dan sedikit sedih. Dan sambil jalan ia berpikir untuk ingin bersekolah lagi, tapi ia kasian dengan Ibunya yang sakit – sakitan, karena, biaya buat berobat aja susah, apalagi biaya sekolah.
Sambil istirahat sebentar ia merenung memikirkan ucapan ibu gurunya tadi, Adi berharap bisa mendapatkan uang lebih, dan pada saat itu pula Adi punya misi untuk mengamen dengan sepenuh tenaga demi sekolahnya dan demi kesembuhan ibunya.

26.INT. Rumah Adi - Siang Hari
Di dalam rumah tampak Ibu Adi hanya duduk saja, ia saat itu sedang batuk keras, dan entah mengapa penyakitnya makin parah saja, disampingnya hanya ada segelas air putih yang bisa ia minum, karena uang buat beli obat sudah habis buat makan mereka berdua tadi pagi.

27.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Sore Hari
Sore hari hari Adi udah bergegas menuju rumahnya, ia berlari dengan sekantong plastic ditangannya dan gitar kecil kesayangannya. Saat itu tampak jelas wajah Adi sangat riang sekali, karena hari itu ia baru saja membelikan obat buat ibunya yang sedang sakit.




28.INT. Rumah Adi - Sore Hari
Setelah mmasuk kedalam rumah, Adi langsung menemui ibunya yang kebetulan saat itu, Ibunya sedang duduk – duduk di dekat pintu, Adi tampak bahagia bertemu Ibunya, ia langsung memberikan obat yang ada di kantong plastik kecil itu, dan segera menyuruh Ibunya meminum obat itu.
Sambil menemani Ibunya minum obat, Adi bercerita sedikit tentang apa yang dibicarakan dengan Ibu Sari tadi siang, kelihatannya Adi penuh semangat ingin kembali bersekolah, Ibu Adi hanya bisa tersenyum dan mendukung apa yang diharapkan Adi.

29.EXT. Trotoar pinggir jalan raya - Siang Hari
Keesokan harinya Adi tampak bersemangat mengamen bersama teman – temannya, ia mengamen terus tanpa henti demi kembali bersekolah dan demi kesembuhan Ibunya. Hingga siang hari dia istirahat sejenak di tempat biasa.

30.EXT. di bawah pohon dekat warung - Siang Hari
Suatu hari ketika Adi tidur sendirian di bawah pohon, seorang preman yang berdandan ala anak punk kebetulan lewat , ia langsung menghampiri Adi yang sedang tidur, dan mengambil gitar milik Adi. Dan seketika preman itu kabur.
Setelah beberapa menit Adi tidur, ia langsung bangun dan siap kembali ke jalan, namun ia langsung kaget dan kebingungan tiba – tiba gitar kecil yang tadinya ada sekarang sudah hilang. Dan ia pun segera ke jalan untuk menanyakan kepada teman – temannya.


31.EXT. Trotoar pinggir jalan - Pagi Hari
Adi pun menghampiri temannya satu persatu, dengan wajah yang tampak sedih dan kecewa, ia menanyakan keberadaan gitarnya, yang hilang waktu tidur siang tadi. Sambil menceritakan apa yang terjadi, Teman - temannya pun ikut membantu menanyakan anak – anak lain, sambil mencari di sekitar trotar dan warung lain.

32.INT. Rumah Adi - Malam Hari
Didalam rumah Adi hanya bisa merenungkan gitarnya yang hilang tadi siang, sambil tidur tiduran di atas kasurnya, yang sudah mulai mengempis. Tiba – tiba Ibunya datang menghampiri dan memberikan semangat, untuk tetap mengamen walau tanpa gitarnya. Tapi Adi saat itu merasa sedih, karena ia tidak bisa menjaga gitar kesayangannya itu, yang selama ini menemani hari – harinya.

33.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Pagi Hari
Pagi – pagi Adi sudah berangkat dari rumahnya, dia bukan hanya ingin mengamen, tapi ia berencana mencari gitarnya lagi, dia berharap mungkin saja gitarnya bisa ketemu.

34.EXT. di bawah pohon dekat warung - Pagi Hari
Dibawah pohon yang masih sepi dari anak – anak jalanan lainnyaa, Adi sedang sibuk berkeliling sambil mencari gitarnya. Sambil memakan sebuah roti, ia sempat beristirahat dan masih memikirkan gitarnya.


34.EXT. Trotoar pinggir jalan - Siang Hari
Dan beberapa hari kemudian, Adi tampak mengamen dengan botol kecil yang diisi pasir. Suatu hari ketika ia mengamen dipinggir jalan sendirian, ia melihat pengamen yang bernyanyi di dalam metro mini, menggunakan gitar kecil. ia terkejut, gitar itu sama persis dengan gitarnya yang hilang beberapa hari yang lalu. Lalu kemudian ia pun langsung mengejar mobil itu, salah satu temannya ikut menemani Adi mengejar metro mini itu, sambil bertanya mengapa ia ingin naik di mobil itu.

35.INT. Metro Mini - Siang Hari
Adi bersama temannya akhirnya berhasil masuk kedalam metro mini, ia pun langsung berjalan kearah pengamen yang kebetulan menyanyi di bagian depan mobil. Sambil memperhatikan gitar yang di pakai pengamen itu teman Adi memeritahukan untuk berhati – hati, karena kebetulan pengamen itu lebih besar dan lebih tua dari Adi. Saat itu pula Adi mencoba untuk menanyakan banyak hal kepada pengamen itu, ternyata pengamen itu marah, karena ia dituduh oleh Adi yang telah mencuri gitarnya. Adi pun langsung mengalah saja, dan kemudian turun dari mobil dengan muka yang sdih dan kecewa.

36.EXT. di bawah pohon dekat warung - Sore Hari
Dibawah pohon Adi dibujuk oleh temannya, untuk melupakan saja masalah itu, dan mengamen dengan alat apa adanya. Adi pun tampak senang karena ia mendapat dukungan dari teman – temannya. Dan ia berharap suatu saat akan membeli gitar baru lagi.


37.INT. Rumah Adi - Malam Hari
Sambil memakan nasi bungkus yang dibelinya tadi sore, Adi bercerita kepada Ibunya mengenai masalah yang tadi. Ibu Adi sangat sedih mendengarnya, dan menyuruh Adi untuk berhenti mencari gitarnya itu. Karena Ibunya takut jika terjadi sesuatu kepada Adi.

34.EXT. Trotoar pinggir jalan - Siang Hari
Beberapa hari kemudian Adi pun masih semangat walaupun, tidak menggunakan gitar kesayangannya.

38.EXT. Gang sekitar rumah Adi - Sore Hari
Dengan wajah yang tampak kecapean dan pakaian yang mulai sobek – sobekan, Adi berjalan pulang menujuh rumahnya. Ia berjalan dengan wajah berseri – seri, karena penghasilannya yang lumayan banyak hari itu.

39.INT. Rumah Adi - Sore Hari
Setelah mandi dan berberes – beres Adi pun langsung istirahat ditempat biasa. Dan kemudian Ibu Wati memberikan hadiah kepada anaknya, yakni sebuah gitar kecil bekas yang dibelinya tadi siang. Adi sangat kaget bercampur bahagia melihat hadiah tersebut, ia pun langsung memeluk Ibunya.
Tidak lama kemudian, batuk Ibu Wati pun makin keras dan mengeluarkan banyak darah, Adi langsung kaget, dan segera mengambilkan Air minum untuk Ibunya, namun kehendak yang Kuasa tidak bisa diubah, sebelum Ibu Wati meminum gelas dari Adi, ia pum langsung terjatuh, dan pergi untuk selamanya. Adi pun berteriak dan menangisi Ibunya yang telah tiada.

Copyright@yusriakira2010_draft-01
Posted in | 2 Comments »

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terlalu panjang perkenalan dan pembukaan,, masih mau dikurangi,, dipotong menjadi kira - kira durasi 15 menit..
tunggu draft-o2..!!

laisadahlin mengatakan...

Casino de Spa | Jeux en Spa - Jeux en Spa - JT Hub
Jeux en Spa. Vous en vous est le confiance de 삼척 출장샵 casino de 서산 출장마사지 Spa de Spa de 대구광역 출장안마 Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa de Spa 김제 출장안마 de 성남 출장샵 Spa de

Posting Komentar

Please Comment Here !